dinding usang

seperti merayap pada dinding usang
debu, pekat
kembali kurasakan sesak, seperti menggerogoti
mendekap dengan paksa

yang kita rasa
kita satu tapi tidak menjadi satu
tidak juga memaksa
lalu
dinding usang itu masih mengganggu
bukan mataku, tapi pikiranku
sering ku abaikan
tapi tetap ada
entah dia yang menyapa
atau sengaja ku hadirkan