surat ke-1

(makassar, desember 2013)

dari mana aku harus memulainya, yang terjadi adalah kau berhasil membuatku jatuh cinta lalu melewati tahapan rasa kehilangan. apa yang ingin kusampaikan sebenarnya sangatlah tidak menarik dan biasa-biasa saja, misal sebuah perkenalan dua orang asing yang tanpa sengaja bertemu di sebuah waktu dan tempat. kita adalah contoh dua orang asing itu. tapi kau tahu, tahapan sebuah perkenalan tidak hanya sebatas tahu nama masing-masing. jika sama-sama tertarik maka akan terus berlanjut tanpa mengenal kata cukup.

hal pertama yang terjadi adalah jantungku berdegup kencang untukmu. di surat ini aku hanya ingin mengatakan bahwa kita tak bisa menyukai lalu jatuh cinta kepada seseorang dengan begitu mudahnya. maksudku kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta dan kupikir, denganmu akan baik-baik saja. aku mempercayai satu hal, jika itu terjadi maka sebuah perasaan menyenangkan baru saja tercipta. ngomong-ngomong, aku menyukai matamu.

namun, tidak begitu lama tiba-tiba semua berubah. aku kehilanganmu, kau pergi. jika kau bisa membenci, marah, dan tidak peduli lagi denganku, aku pun bisa berbuat hal yang sama. aku tidak menyalahkanmu, tetapi terlalu banyak pertanyaan di kepalaku yang tidak kudapatkan jawabannya.

barangkali, aku pun harus membiarkanmu pergi. satu hal yang pasti, setelah ini aku akan melalui hari-hari yang menyedihkan. jika suatu hari nanti kita bertemu di luar sana, barangkali aku yang akan mengenalimu terlebih dahulu dan ketika saat itu tiba kita berpura-pura saja tidak saling mengenal. satu hal lagi, jika suatu hari nanti kau menyukai seorang perempuan lain, berjanjilah, kau tidak akan berbuat hal yang sama seperti ini. rasanya benar-benar aneh dan sepertinya seluruh tubuhku merasakan sakit. terima kasih untuk waktu yang kau berikan sebulan ini. kau salah satu hal terindah yang pernah ada. hiduplah dengan baik.

dudul.