kemarin malam aku memimpikanmu lagi. bagaimana kabarmu? apakah kau sehat? ada begitu banyak yang memenuhi pikiranku saat ini. setidaknya aku butuh kau untuk berbagi cerita. maafkan aku. meski kau tidak akan pernah membaca suratku ini, dan meski kau membeci segala tentangku, aku tetap akan menulis untukmu. aku hanya merasa bahwa aku harus melakukannya karena menulis untukmu rasanya seperti terhubung denganmu.
baiklah, aku hanya ingin menceritakan sedikit hal denganmu, aku yakin kau lebih paham tentang ini. aku mengerti bahwa dalam hidup kita harus memilih, dan apakah kau setuju bahwa pada akhirnya kebahagiaan adalah sebuah pilihan? sama halnya dengan kebahagiaan, bahwa sendiri, juga adalah sebuah pilihan, karena kadang dengan sendiri bisa membuat kita lebih bahagia.
saat ini aku telah memilih meminta dilepaskan oleh dia yang mencintaiku. aku yakin orang-orang akan mengatakan bahwa aku bodoh, tapi aku tidak peduli karena hatiku ingin melakukan lebih dari ini. aku hanya lelah.
ada tangisan ngilu saat kuminta untuk dilepaskan. tidak, aku tidak egois. sekali lagi, aku hanya lelah. setelah ini, aku akan memintamu untuk melakukan hal sederhana untukku. sekali ini saja, aku mohon tetaplah memberiku kekuatan untuk melewati semua ini. aku tahu kau bisa melakukannya dengan baik dan maafkan aku jika terlihat lemah. kupikir ada saat-saat di mana seorang perempuan membutuhkan seseorang, entah untuk berbagi cerita dengan genggaman tangan yang memberi arti bahwa kau perempuan hebat, ataupun sebuah pundak saat air mata menjadi jalan keluar dalam menyelesaikan masalah.
dudul.