semusim dalam kepalamu


pict from weheartit

aku selalu berangan perihal pagi yang akan kita bagi dengan satu kecupan di pelipis. lalu sebuah sore yang kita habiskan di teras belakang rumah, dengan sebuah buku yang kubaca di antara lenganmu serta cangkir kopimu terisi penuh oleh tawa.

maafkan aku yang selalu ingin membagi harapan ke dalam dadamu. kelak bersama-sama berbagi mimpi dan saling merentang pelukan membalut luka jika hari esok tak sesuai mau kita.

aku dengan segala yang kau tahu barangkali hanyalah semusim dalam kepalamu, sebab kau tak pernah
memberi kesempatan untuk satu kesalahan yang hingga kini diam di dadaku sebagai sesal. sekali lagi, tuan, maafkan aku yang masih mengharapkan kedatangan langkahmu, meski kutahu itu tak akan pernah.


_____

bogor, september 2014