(makassar, oktober 2020)
di kepala saya saat ini terasa banyak hal yang seolah meluap. beberapa hari
pada masa-masa diam, saya banyak berpikir tentang banyak hal. harapan,
keinginan mendalam, kekecewaan, sedih, beberapa hal yang telah berlalu,
perasaan ingin memiliki, ibu, bapak, kamu, dan siapa saya. sungguh saya
memikirkan semua itu.
di saat yang sama, saya juga mencoba untuk menjauh darimu sembari memikirkan
sekaligus mengenali keinginan terdalam saya. maka sebuah pertanyaan, apakah
saya benar-benar membutuhkanmu atau hanya sekadar keinginan yang disertai
keegoisan? apa yang benar-benar saya butuhkan untuk hidup saat ini dan di masa
depan? apakah saat ini saya bahagia? apakah kamu pantas untuk kuperjuangkan? apakah
kita memiliki perasaan yang sama? atau hanya saya? kenapa saya seolah merasa
kosong? padahal saya telah dikelilingi oleh mereka yang mencintai saya.
sejujurnya, akhir-akhir ini, saya berpikir tentang bagaimana bisa pada
akhirnya saya membiarkan kamu masuk ke hidup saya lagi dan menyusuri setiap
jengkal perasaan-perasaan saya yang sangat mendambamu sekaligus tetap kuberi
jarak. tentu saja, sangat banyak pertimbangan. saya kerap mengunjungi masa lalu
sembari memikirkan banyak kemungkinan. segala hal baik dan buruk. nyatanya,
segala pertanyaan tetap tertuju pada satu jawaban. kamu.
seperti yang selalu kauminta agar aku kembali ke sana. rasanya itu bukan
sesuatu yang mesti kulakukan untuk kedua kali. sekalipun saya melakukannya maka
setidaknya kaumemberi sebuah jaminan bahwa hal-hal menyakitkan seperti saban
hari tidak akan terulang lagi. untuk hal tersebut tentu saja saya lebih
berhati-hati. saya tidak siap terluka lagi. sungguh.
jika kaubertanya, sebesar apa perasaan saya yang sangat ingin bertemu kamu,
maka barangkali tidak ada penjelasan yang bisa kuberikan. karena terlalu besar,
saya hanya bisa menyimpanmu dalam doa. memintamu kepadaNya. berserah pada
takdir yang telah dituliskan untuk saya, untuk kita.
pekan lalu, kepada sahabat saya, saya bilang begini "sepertinya saya
kembali jatuh cinta padanya. tapi kali ini tidak tergesa." sejujurnya saya
malu mengakui ini. tetapi setidaknya kautahu bahwa saat ini, sepanjang hari,
setiap hari, saya hanya memiliki kamu, atau tidak sama sekali.
demi masa-masa sulit dan sakit yang telah kulewati, kita bukanlah pencipta
yang pandai melukis manis. alih-alih tumpukan kisah romantis, kita hanya hadir
sekejap di masa lalu. namun, untuk masa depan yang entah, aku memilih untuk
menyimpanmu sembari menunggu sebuah harapan kecil yang sekiranya akan merekah.
buah dari banyak doa.
tetapi, di antara banyaknya kemungkinan, saya malah tidak tahu kehidupanmu
di sana, saya tidak tahu sepanjang hari kaubertemu dengan siapa, kaumengobrol
dengan siapa. adakah yang telah membuatmu jatuh cinta? atau adakah cinta yang
jatuh kepadamu melebihi cintaku? apapun itu, semoga kauselalu baik-baik saja.
diberi kelapangan perasaan, diredakan egonya. semoga keadaanmu selalu dan
semakin baik.
I🌻U