surat ke-9 (Untuk Echa, My legendary boyfriend haha)

(kediri, februari 2014)

Untuk Echa, mantan kekasih sekaligus seorang sahabat. Aku merindukanmu. Bulan ini, entah sudah kali keberapa aku berpikir untuk menulis surat untukmu. Dan siang ini, ketika berada di kelas dan sedang tidak belajar, aku sempatkan untuk itu. Aku tahu, kau pasti tidak akan sempat membaca suratku ini, kau laki-laki paling sibuk yang pernah kukenal. :D Apakah kau sehat? Pekerjaanmu lancar? Kau jangan sampai sakit. Aku? Aku sedang tidak baik, ada sesuatu yang membuat hatiku sakit. Saat kau selesai membaca ini, jika kau sempat, teleponlah aku. Akan kuceritakan.

Ah, rasanya waktu berlalu begitu cepat. Apakah kau merasakan hal yang sama? Sudah berapa 19 Maret yang kita lalui sendiri-sendiri? Dan perihal wanitamu saat ini, kuharap kau selalu bahagia
dengannya. Jika nanti kau sudah memulai hidup baru dengannya, jangan lupakan aku yah? :D

Sebenarnya, aku tidak tahu harus menulis apa tentangmu di suratku ini. Anggap saja kau terlalu indah. Dan kau tahu, kau laki-laki paling romantis yang pernah kukenal. :D Ah sudahlah, mengingat-ingat yang dulu kadang membuatku lebih merindukanmu dari biasanya. Tapi, sampai saat ini tiap kali kau meneleponku, aku kadang masih terjebak di masa lalu. Aku merasa masih seperti gadis SMAmu. Lucu yah? :D

Beberapa saat yang lalu aku pernah menulis tentang kita, hanya sebait. Tapi kupikir itu mewakili kita.

Kita hanya kata "kamu dan aku" yang tak akan pernah
menyentuh masa depan.
Kita hanya kesakitan yang mengisi celah harapan.
Kita hanya masa lalu, seperti hujan dan teduh, kita tak akan
pernah seiring, lagi.
Kamu dan aku, tak akan lagi menyanyikan lagu cinta kita.
.
Hanya ini yang bisa kutulis untukmu. Saat kau membacanya, tersenyumlah. Karena, aku juga sedang tersenyum saat menulisnya. Satu hal lagi, semoga wanitamu tidak marah dan cemburu jika dia tahu aku menulis ini :D
Bintangmu.
(Aku selalu merindukanmu)