pict from weheartit.com
pukul dua pagi.
mataku tak pernah bisa untuk terpejam. aku selalu ingin mengirim pelukan lewat apa saja yang bisa mengantar tidurmu dan juga tidurku akan segera. kau tahu, ini seperti menumpuk bosan dengan dada yang kerap memeluk luka sendiri, perlahan-lahan akan mati terkulai. tak ada perisai hanya kertas putih pucat pasih. tak ada kamu hanya aku sendiri.
akhirnya kau telah temukan sebuah kota dengan langit warna-warni dan taman penuh bunga lili. tak ada aku di sana sebab jarum jam di tanganmu tak membawaku serta. sementara kau beringsut perlahan menarik rasa, upayamu untuk tinggal memang tak pernah ada.
sebetulnya, aku membenci ketidakhadiranmu seperti tak ada udara yang masuk ke dalam dadaku. langitku berubah abu-abu, tubuhku lebam membiru, langkahku kaku, dan bibirku keluh. jika kau ingin, kembalilah dengan membawa tawa yang haru. aku selalu menunggu.
-----
bogor,
oktober, 2014
