surat ke-25

(bogor, oktober 2014)

malam setahun yang lalu, tepat seperti malam ini, ada senyuman yang diam-diam kubagi untukmu. kau tak akan pernah tahu itu. seperti malam yang kian menua maka tak ada salahnya jika hingga saat ini aku masih sama; perempuan yang mencintaimu meski kau bilang:

"sudahlah!"

ada dua belas bulan sayang; aku selalu menyukai pembicaraan-pembicaraan kita di setiap malam, terlebih di malam hari ulang tahunku seperti hari ini,  kita berada di sudut kamar masing-masing dan membicarakan apa saja:

"sudah berdoa?"
"sudah."
"apa doamu?"
"rahasia."
"ha..ha..ha.."

ketahuilah doaku tak banyak, hanya meminta pada Tuhan agar kau kembali membagi pelukan tanpa jeda serta tarian tanpa henti. dan kau tahu aku adalah meja yang lapang, yang akan kau gunakan untuk makan malam, biar kusisihkan lelahmu. lalu hingga pagi menyentuh ujung jemarimu 'kita' masih serupa bayang di ruang tamu rumah ibumu menunggu kau kemas dengan pita merah muda lalu kau hadiahi peluk penuh doa dan senyum tanpa luka.

sayang, terima kasih untuk segala yang terjadi. aku pernah bilang padamu: "bukankah hidup adalah sebuah pilihan?" maka aku memilih berbahagia; pernah membagi waktu dan perasaan denganmu.


"hbd, dul..semoga (isi aja sendiri yang baik2)" itu darimu. ha..ha..ha..

dudul.