kau tahu aku tak ingin ke mana-mana

  
gif from weheartit.com

kulihat wajahmu di segelas kopi sore ini; mengapung dengan baju serupa kelabu serta tatapan mata yang sulit kumengerti. ingin kuteguk habis kopinya saja hingga gelas menyisakan kosong tanpa ego sekalipun, atau kupecahkan saja gelasnya biar ramai; lantas kaumenghilang, menguap bersama angin yang penuh kegetiran. ini bukan puisi rangga, sayang, hanya serupa petak-petak ingatan yang memenuhi raga. sebab kita tak lebih dari sekedar kemungkinan yang terlampau jauh dari kesepakatan.

sering kuangankan kauberada di sebelahku ketika kunikamti segelas kopi di sore hari. namun kau dan aku adalah kerumitan, jelas tak lebih rumit dari jalanan ibu kota di sepanjang hari; tentang percakapan dini hari yang tak pernah selesai, tentang amarah yang kerap kutujukan tepat di depan matamu, tentang harapan dan air mata yang tak ingin kaudengar dariku, dan tentang kepergianmu yang tak pernah hatiku setujui.

bagiku, ingatan tentang kita ialah wujud sederhana yang hendak kaubunuh dengan genggaman waktu yang maha angkuh. yah, sederhana; sesederhana perjalananku di dalam sebuah pesawat melintasi langit januari (untuk mengunjungimu) waktu itu. sesederhana mendengarkan lagu kesukaanmu di setiap waktu. dan selalu saja, perihal kerinduan yang memuakkan kerap mengambang di kepalaku; mengingat setiap detil kau dan aku, tak terkecuali genggaman tangan yang akhirnya menjelma keresahan di dada.

yah, aku merindukanmu sementara kaumasih di sana. aku merindukanmu dengan segala kemungkinan akan hari esok ketika masa depan masih terlalu jauh dari pijakan kakiku. kau tahu, sayang, aku tak ingin ke mana-mana, serupa kau yang selalu diam-diam membunuh keinginan yang tak sempat melepas diri dari pijakan kakimu.



***
P.S. i love you