wajahmu serupa pelakon yang mahir memainkan peran kebahagiaan paling sejati

                               __ pict from instagram

kepalamu lebih sunyi dari ruang tunggu manapun dan keresahan di matamu mahir bersembunyi dengan rapi. namun, ada setangkup harap di pangkuanmu yang lelah dimakan usia, kupikir kauenggan menghancurkannya dengan jemarimu yang paling berduri. sementara di sebelahmu, kenangan masa lalu yang tak lebih dari sebuah bayang-bayang memeluk setiap jengkal ketakutanmu, layaknya awan yang menggantungkan hujan di atas kepalamu, wajahmu pun serupa pelakon yang mahir memainkan peran kebahagiaan paling sejati. setelahnya, di setiap penghujung malam kaukerap meringkik di bawah selimut seorang perempuan yang kaukenal setahun lalu. perempuan itu mencintaimu, sementara kau tak pernah berani membuka pelukan untuk sekedar berbagi.

bertahun-tahun kau tak lagi mengingat musim, sebab jendela kamarmu tak pernah kaubiarkan terbuka. maka kaubirakan saja banyak pertanyaan menggantung di langit-langit kamarmu tanpa pernah kaumencoba untuk menguraikan jawaban. terlalu sulit untukmu, sehingga kaumelupa bagaimana seharusnya melangkah.

kaulelaki paling tabah dengan banyak luka yang kerap disetubuhi waktu. berjuanglah, meski di setiap penghujung agustus menjadi pertanda bahwa kaukembali diluruhkan usia. melangkahlah, kenakan sepatu yang paling indah, sebab dia akan mengantarkanmu ke tempat yang indah pula. berbahagialah, hingga langkahmu yang penuh luka tak melulu membawamu kembali ke masa lalu.




***
P.S. I Love You