adalah aku, perempuan yang mencintaimu hingga babak belur. tak kenal peluh apalagi keluh, hanya denyut nadimu yang selalu ingin kutuju. berjalan dengan ujung kaki yang buta arah, lantas yang kudapati hanya penghuni rumah singgah yang lusuh dan pergimu tak pernah kutahu.
perjalanan hanya membuatku terdiam mengacak pikiran di balik kaca kemudi tanpa senyum mengukir di wajahku. aku rindu, kau jelas tahu namun tiap langkahmu seolah hendak membunuh beribu-ribu bangau bersayap merah muda. "aku membencimu" katamu. namun aku tak bisa dan tak ada yang sanggup mengulang waktu, bukan? hingga penyesalan menjadi tuan rumah.
seringkali, ada gemuruh di kepalaku, serupa punggung langit yang dibungkus awan abu-abu. memukul keras isi kepala hingga terburai berserakan. tak apa jika aku harus mengingat kita di setiap subuh, tentang bagaimana kau menyulap indera perasamu menjadi racun lalu mengecup pundak sang waktu yang maha angkuh.
pada akhirnya, aku tak lagi peduli jika kelak harus mambusuk bersama sisa-sisa genggaman jemarimu di tubuhku.
***
P.S. i love you