surat ke-39 (untuk helmy)

(bogor, februari 2015)

sesuai janjiku, hari ini kutulis surat untukmu. bagaimana kabarmu? semoga kau selalu sehat. ini surat kedua untukmu, bukan? sebelumnya selamat ulang tahun, semoga hidupmu selalu bahagia dan dilimpahkan banyak rezeki dariNya.

terkadang, aku memikirkan untuk mengunjungimu sekedar bertukar cerita denganmu dan tentu saja mengunjungi tempat-tempat baru di negaramu. namun, kau tahu sendiri saat ini aku tak mempunyai kapasitas untuk melakukannya. barangkali, kelak ketika aku sudah mempunyai banyak uang.

berjuta-juta kilometer tak menghalangi kita untuk sekedar menanyakan kabar, sejak setahun atau dua tahun yang lalu? aku bahkan tak pernah ingat sejak kapan kita kerap melakukannya. dan aku selalu mensyukuri memiliki teman sepertimu. kau tahu sendiri, kau begitu menyenangkan dan seorang teman yang pengertian. kau ingat Liyana? nama yang kau berikan untukku? itu nama yang cantik. sungguh. barangkali, kelak ketika aku mempunyai seorang putri akan kunamai dia Liyana. kuharap kau setuju.

apakah setahun sekali cukup untuk menulis surat untukmu? maafkan aku, seharusnya kemarin aku menulis ini untukmu. namun, kau tahu, kemarin aku sangat kelelahan dan tertidur sepanjang hari, lantaran baru saja pulang dari liburan yang bisa dibilang sangat singkat, hmm hanya lima hari. kurasa itu tak cukup untuk melepas penat setelah kuliah beberapa bulan yang bagiku lumayan berat.

minggu depan kuliahku akan dimulai kembali. aku hanya mempunyai satu permintaan, doakan aku agar secepatnya menyelasaikan kuliah lalu mendapat pekerjaan dan menghasilkan uang banyak. kemudian tentu saja mengunjungimu. ha..ha..ha

sebagai akhir, terima kasih sudah menjadi teman yang baik untukku. kau harus panjang umur agar kelak kita bisa bertemu. barangkali, ketika saat itu tiba kau bisa mengenalkan perempuanmu padaku. dan kumohon jangan terlalu lama bersedih jika kau kembali tersakiti. kau tahu, itu salah satu cara untuk mendapatkan yang lebih baik.

selamat ulang tahun.

liyana.