membosankan. yah, menunggu rasanya membosankan. aku ada janji untuk bertemu dosen pukul sepuluh pagi ini. lalu setelah sarapan aku memutuskan ke kampus sejam lebih awal dari waktu yang ditentukan. untuk mengisi waktu aku melanjutkan membaca novel norwegian wood yang kubaca dengan sangat lambat. dua orang teman yang akan menemui dosen yang sama denganku belum juga datang hingga aku menghabiskan dua bab dari novel tersebut. membosankan. aku mengamati sekitarku. terlihat sama saja, tak ada yang berubah, bahkan manusia-manusia yang ada di depanku sedang sibuk tertawa memperlihatkan kebahagiaan mereka. aku tak tahu, apakah tawa yang mereka perlihatkan benar-benar bahagia atau kah hanya kebohongan demi menyembunyikan kesedihan dan keresahan, seperti yang selalu kuperlihatkan. rasanya hidup ini tak semenyenangkan yang terlihat.
tadi, di sela kesibukanku membaca novel, mom menelepon dan menanyakan
apakah aku akan pulang pada lebaran idul adha tahun ini. kujawab tidak, sebab
memang aku tak ada niat untuk pulang. terlebih tak ada libur. aku jadi
ingat liburan kemarin seseorang bertanya padaku, bagaimana rasanya
pulang. lantas kujawab tanpa berpikir bahwa pulang rasanya tak enak.
hingga hari ini aku tak punya alasan untuk jawabanku itu, hanya saja aku
merasakan demikian. barangkali suatu hari nanti akan kutemukan alasan
yang pas.
sejujurnya, ada yang terus mengganggu kepalaku beberapa bulan belakangan ini. bahwa aku kerap memimpikan seorang lelaki yang kukenal namun belum pernah kutemui sebelumnya. bukan sekali, tapi berkali-kali. apakah kau juga pernah mengalami hal semacam itu? setiap kali aku memimpikannya, aku selalu bangun di pagi hari dengan perasaan aneh. dadaku dipenuhi sesak, ini menggangguku namun di sisi lain aku menyukainya dan tak ada yang bisa kulakukan selain menikmati dan memikirkan lelaki itu sepanjang hari. barangkali aku harus berhenti memikirkanmu dan mulai berharap agar bisa bertemu dengannya suatu hari nanti. meski terkadang sebuah harapan hanyalah usaha menunda kekecewaan.
awal semester ini aku telah disibukkan dengan peneletian, mengurusi hewan ternak membuatku merasakan pengalaman baru terlebih aku sangat tak menyukai binatang. kerap, jika aku kelelahan setelah seharian beraktifitas di kampus maka aku menjadi sangat ingin berbincang-bincang dengan seseorang. maksudku, membicarakan apa saja, seperti cuaca perkotaan ataupun musim yang semakin lama semakin tak tepat waktu. kurasa pembicaraan semacam itu akan lebih baik untuk meredakan sakit kepala dan sakit punggungku dibanding berdiam diri di bawah selimut dengan tv yang menyala namun tak bersuara.
sejujurnya, ada yang terus mengganggu kepalaku beberapa bulan belakangan ini. bahwa aku kerap memimpikan seorang lelaki yang kukenal namun belum pernah kutemui sebelumnya. bukan sekali, tapi berkali-kali. apakah kau juga pernah mengalami hal semacam itu? setiap kali aku memimpikannya, aku selalu bangun di pagi hari dengan perasaan aneh. dadaku dipenuhi sesak, ini menggangguku namun di sisi lain aku menyukainya dan tak ada yang bisa kulakukan selain menikmati dan memikirkan lelaki itu sepanjang hari. barangkali aku harus berhenti memikirkanmu dan mulai berharap agar bisa bertemu dengannya suatu hari nanti. meski terkadang sebuah harapan hanyalah usaha menunda kekecewaan.
awal semester ini aku telah disibukkan dengan peneletian, mengurusi hewan ternak membuatku merasakan pengalaman baru terlebih aku sangat tak menyukai binatang. kerap, jika aku kelelahan setelah seharian beraktifitas di kampus maka aku menjadi sangat ingin berbincang-bincang dengan seseorang. maksudku, membicarakan apa saja, seperti cuaca perkotaan ataupun musim yang semakin lama semakin tak tepat waktu. kurasa pembicaraan semacam itu akan lebih baik untuk meredakan sakit kepala dan sakit punggungku dibanding berdiam diri di bawah selimut dengan tv yang menyala namun tak bersuara.
dudul.