jika ditanya apa yang paling ingin kuhadiahi untukmu, maka akan kukatakan bahwa aku sangat ingin menghadiahimu sebuah liburan. seminggu atau sebulan kau bisa memilih. kupikir kau sangat membutuhkannya. kau tak terlalu menyukai keramaian, lalu akan kusarankan sebuah tempat liburan yang cocok untukmu.
saat ini aku berada di bandung untuk sebuah liburan singkat. maksudku, benar-benar singkat. dengan waktu dua hari aku meninggalkan segala rutinitas yang memuakkan. aku ingin sedikit meregangkan otot, mengosongkan pikiran, dan menikmati suasana baru. kau tahu, aku selalu mengangakan liburanku akan lebih menyenangkan jika bersamamu. maka dari itu aku selalu merindukanmu jika sedang berada di tempat-tempat asing, aku mengharapkan kau berada di sini bersamaku. jika saja segala keinginan hati bisa terwujud maka hidup tak perlu mengenal mimpi, harapan, dan kesedihan. aku tak perlu meminta kau agar tak pergi.
aku sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan dan kurasakan matahari sedikit terik. aku melirik jam di pergelangan tangan kiriku, sepuluh menit lagi pukul dua siang. aku memilih duduk di sebuah kursi taman dan mencoba merasakan banyak hal secara bersamaan ketika ponselku berdering. adik lelakiku menelepon menggunakan video call. mom, dad, dan adik perempuanku terlihat di layar. mereka sedang berjalan-jalan sambil menikmati ice cream. aku bisa merasakan mataku memanas dan berkaca-kaca. yah, melihat mereka tiba-tiba saja membuatku rindu. kami mengobrol cukup lama. mom tak hentinya memberi nasehat tentang ini dan itu, dad hanya tersenyum sambil sesekali menyodorkan gelas ice creamnya yang hampir kosong. aku menyadari betapa kami sangat berjauhan.
setelahnya, aku kembali diam dan memandang jauh ke depan. kurasakan banyak langkah kaki yang menjauh dan mendekat dari segala arah. aku bisa mendengar suara bayi menangis lantaran sang ibu sedang sibuk membicarakan hal-hal yang dipikir bisa menjadi bahan gosip untuk ibu-ibu lain. kulihat sepasang kekasih yang berjalan menjauhiku seolah tak terpisahkan, kemudian lelaki berkaos hitam dengan kesendirian di matanya seolah sama sepertiku pun sepertimu. begitu banyak hal sehingga membuat dadaku sesak. lalu aku kembali memikirkanmu.
setelahnya, aku kembali diam dan memandang jauh ke depan. kurasakan banyak langkah kaki yang menjauh dan mendekat dari segala arah. aku bisa mendengar suara bayi menangis lantaran sang ibu sedang sibuk membicarakan hal-hal yang dipikir bisa menjadi bahan gosip untuk ibu-ibu lain. kulihat sepasang kekasih yang berjalan menjauhiku seolah tak terpisahkan, kemudian lelaki berkaos hitam dengan kesendirian di matanya seolah sama sepertiku pun sepertimu. begitu banyak hal sehingga membuat dadaku sesak. lalu aku kembali memikirkanmu.
dudul.