suatu malam aku benar-benar melakukannya. maksudku tiba-tiba menghilang setelah sebelumnya berjanji untuk meneleponmu; menonaktifkan handphone dan mencoba tidur lebih awal. namun sepanjang malam perasaanku sesak. aku membayangkan segala kemungkinan; kau gelisah seperti ditinggalkan tanpa persetujuanmu, mencari-cari seperti kehilangan sesuatu, atau mungkin saja marah karena aku tak menepati janji. yang terjadi adalah kemungkinan yang ketiga. aku menerka-nerka bagaimana perasaanmu ketika aku benar-benar pergi. apakah kau akan merindukanku?
saat ini aku sedang berada di perpustakaan dengan pikiran kosong dan lingkaran mata panda yang sudah semakin melebar. sebelumnya aku membaca sebuah artikel bagaimana menjadi produktif ketika kau tak mempunyai motivasi. ya tuhan, aku benar-benar tak tahu harus berbuat apa saat ini. aku merasa tidak berguna setelah tiga hari hanya kuhabiskan di tempat tidur dan memikirkan banyak hal. semalam aku menyelesaikan membaca sebuah novel yang sudah lama kuabaiakan lantaran terlalu sibuk memikirkan segala macam hal yang memuakkan. aku baru tertidur setelah pukul lima pagi dan terbangun lima jam kemudian dengan kepala yang luar biasa berat. tidak ada sarapan pagi, seolah aku sudah tidak mempunyai waktu untuk itu. oh tentu saja, semalam aku sempat menangis sebentar. aku tak tahu alasan apa yang cocok untuk hal itu. barangkali aku hanya terbawa suasana dengan novel yang kubaca atau aku memang ingin menangisi ini sejak lama. maksudku, aku sudah tidak tahan. aku ingin pergi darimu namun aku selalu saja di tempat yang sama. mencintaimu dengan begitu tololnya.
ada satu waktu, di mana aku merasa benar-benar mengenal dirimu seutuhnya namun terkadang pula aku selalu merasa bahwa aku tidak mengenal dirimu sama sekali, kau seperti orang asing. kau bilang aku hanya mengenalmu kurang dari setengah. lantas aku ingin seluruhnya, mungkin yang tersisa sebesar tujuh puluh lima persen. namun lagi-lagi kau mengatakan bahwa aku tidak bisa, "you can't". dari awal aku sudah salah, katamu. ya tuhan hingga saat ini aku tak pernah tahu salahku. kau tak pernah berkata jujur, selama ini aku hanya menerka-nerka. ah, aku membencimu dan diriku sendiri. aku hanya tidak ingin jika suatu hari nanti aku pergi tanpa tahu apa kesalahanku, aku hanya ingin memperbaiki segalanya jika masih bisa.
ketika sebuah kalimat muncul begitu saja dalam kepalaku, "i'm glad you're not perfect." yeah, itu untukmu. sama sepertimu aku juga sedikit bingung. aku hanya merasa bahwa benar-benar menyenangkan bisa mengenalmu, dan tentu saja aku bersyukur untuk itu. aku menyukai siapa dirimu entah di masa lalu ataupun saat ini. barangkali di luar sana banyak yang lebih baik darimu, banyak. tapi aneh lantaran aku hanya menyukaimu, menyenangkan bisa berbagi apa saja denganmu, dan aku menyayangimu. yang bisa merubah hatimu untukku hanya tuhan, katamu. maka kuputuskan untuk berdoa lebih banyak lagi, barangkali selama ini belum cukup. tapi aku lelah. aku ingin isi doaku bukan untukmu lagi. aku ingin jatuh cinta, lagi.
dudul.