(bogor, oktober 2017)
ada dua waktu di mana saya lebih menyukai merenung yaitu malam tahun baru dan malam di mana esoknya saya berulang tahun. seperti memutar ulang kejadian atau menggali semua ingatan yang terjadi dalam setahun. malam ini saya pulang ke kosan tepat pukul sebelas. sejam yang lalu saya berada di depan sebuah atm, memilih duduk dan mengamati remang lampu jalan; saya merenung sebab besok saya berulang tahun.
yang ada di kepala saya serupa kerusuhan bahwa saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang ada di kehidupan saya. bahwa saya seolah tidak berarti. setibanya di kosan, renungan saya tidak berhenti, dan di waktu yang sama saya merasakan kekosongan. menyikat gigi adalah kegiatan kesukaan saya lantaran gesekan bulu sikat dengan gigi saya akan membuat keadaan seketika hening dan ingatan saya bisa menjelajah ke mana saja.
mengganti baju dengan piyama lalu berbaring di tempat tidur tidak membuat kepala saya berhenti menggali. beberapa tahun yang lalu, tepat di malam ketika saya menunggu pukul dua belas untuk perayaan sederhana sebuah ulang tahun yang ke dua puluh tiga, kau hadir serupa kado paling menyenangkan, dan kupikir selamanya akan seperti itu. namun nyatanya tidak.
dudul.