saya menulis surat kali ini bersamaan dengan bunyi kembang api di luar sana, lantas saya berpikir untuk menyapamu sebentar. semoga kau selalu baik, ya! 2018 terasa tidak berarti apa-apa bagi saya, tidak ada kejadian yang bisa kuingat dengan jelas, kecuali banyak harapan yang masih jauh dari nyata. barangkali, 2018 bukan tahun di mana takdir baik menyapaku.
terkadang pula, saya masih merasa iri melihat kehidupan orang lain yang tentu saja terlihat baik-baik saja. saya pun tahu membandingkan hidup sendiri dengan hidup orang lain bukan perbuatan yang baik, tetapi dengan mengingat kembali segala hal yang mengecewakan dari diri saya, akhirnya membuat saya semakin dan semakin berhasil membuat mereka sedih.
tadi pagi saya mendapat kabar kehilangan seseorang yang dekat, anehnya kali ini saya tidak bisa menangis dengan mudah seperti mom. kepalaku hanya sibuk mengingat beberapa hal yang kini kusesali yang akhirnya membuat saya merasa sudah terlambat untuk meminta maaf untuk segala kesalahan. atau, barangkali, saya hanya tidak menyukai perasaan kehilangan. lagi pula, siapa di dunia ini yang menyukai kehilangan?
tentu saja, sebuah awal yang baru akan selalu terasa menarik. kulihat banyak orang yang memiliki harapan baru, menjadikan awal tahun sebagai upaya untuk kembali memupuk apa-apa yang diinginkan agar terwujud. semua terasa baru, semoga saya juga bisa memilikinya.
dudul.