surat ke-104

(makassar, juni 2019)

beberapa hari ini saya lebih banyak diam. pikiran saya kalut dan terlalu banyak yang menghinggapi kepala saya. entahlah, semuanya terasa berjalan dengan tidak semestinya. saya kerap mengutuk diri sendiri perihal bagaimana saya tidak bisa menahan diri terhadap hal-hal buruk yang tidak seharusnya saya lakukan, yang pada akhirnya berakibat pada hubungan saya dengan adik perempuan saya maupun mom. saya juga terkadang merasa bahwa lebih menyenangkan hidup sendiri ketimbang berbagi sebuah ruang dengan orang-orang terdekat.

seperti beberapa minggu yang lalu, beberapa malam saya tidak bisa tidur. lagi-lagi saya memikirkan kegagalan-kegagalan dalam hidup saya, lagi-lagi saya mengutuk dan mencaci diri sendiri, seolah saya tidak berarti, dan yang terjadi selanjutnya adalah saya menangis, saya menangis sejadi-jadinya. saya pikir pada saat itu saya membutuhkan psikiater atau setidaknya saya membutuhkan seseorang untuk diajak berbicara. namun, di saat yang sama saya pun kerap merasa angkuh dan berlagak seolah baik-baik saja. padahal tidak!

dudul.