saya sudah lupa rasanya bangun pagi dengan mata sembab, tetapi pagi ini saya mengalaminya kembali. seperti mengingatkan bahwa bertahun lalu saya akrab dengan itu. suara-suara aktivitas di luar tidak memengaruhi saya untuk meninggalkan tempat tidur, bahkan dengung pendingin ruangan seperti meninabobokkan. rasanya saya ingin bersembunyi di bawah selimut saja bersama kesedihan dan rasa kehilangan.
kemarin, saya dan kekasih saya berpisah. sebetulnya kami baik-baik saja, hanya saja dia bosan, katanya. dia bosan dengan hubungan jarak jauh. kemudian saya berpikir bahwa delapan bulan hanya saling bertukar sapa melalui handphone tanpa pernah bertemu memang membosankan dan sejujurnya saya mulai lelah. kami terpaksa menjalani ini setelah saya memutuskan untuk kembali ke makassar. mulanya saya merasa bahwa semua akan baik-baik saja, jika suatu hari nanti kamu berpisah. tetapi tidak. saya tidak baik-baik saja. tetap saja ada rasa kehilangan yang membutuhkan keikhlasan.
dulu ketika saya kerap merasa sedih karena kehilanganmu, terkadang saya menghabiskan waktu sendiri dengan mengunjungi bioskop kemudian sedikit berbelanja dan makan makanan enak. tetapi hal tersebut tidak banyak membantu karena ketika pulang ke rumah, perasaan itu tidak sepenuhnya hilang. hari ini saya memutuskan untuk melakukan hal yang sama. saya membutuhkan penghilang sakit, terlebih kondisi saya yang saat ini tertekan karena hidup yang tak kunjung membaik membuat saya sangat ingin lari. entah lari dari siapa dan apa. hanya saja, saya merasa sangat lelah.
dudul.